Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
admin, 19 February 2019 Wisata Budaya dan Sejarah di Yogyakarta
berita

Silahkan "click" tautan dibawah ini :

1. Tugu Yogyakarta

Biasanya Tugu atau monumen dijadikan simbol suatu daerah sebagai ciri khas sebuah daerah. Begitu juga dengan Tugu Jogja yang merupakan salah satu ikon utama Yogyakarta. Tugu Jogja ini berada tepat di tengah perempatan antara jl. Mangkubumi, jl. Jendral Sudirman, Jl. A.M Sangaji, dan Jl. Dipenogoro. Dengan berbagai sejarah yang melatarbelakanginya, Tugu Jogja juga menjadi ikon sejarah bagi kota Jogja. Lebih lanjut.

 

2. Tradisi Topo Bisu

Topo Bisu Lampah Mubeng Benteng Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, merupakan tradisi tahunan yang dilakukan dengan mengelilingi area di sekitar Keraton Yogyakarta tanpa berbicara sepatah katapun. Lebih lanjut.

 

3. Masangin Alun Alun Kidul

Di tengah hiruk pikuknya Kota Jogja yang semakin tersentuh modernsasi, ternyata masih banyak mitos-mitos yang tetap dipercaya sekalipun oleh masyarakat modern. Salah satu mitos yang selalu membuat penasaran pelancong di Jogja adalah mitos dari si beringin kembar di Alun-alun kidul, Yogyakarta. Lebih lanjut.

 

4. Panggung Krapyak Yogyakarta

Salah satu bangunan yang masuk dalam garis imajiner kota Yogyakarta, Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Terletak di bagian selatan Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak adalah sebuah bangunan bersejarah berbentuk ruangan menyerupai kubus. Bagian dinding kini tampak berwarna hitam, menunjukkan usianya yang hampir menyamai usia Kota Yogyakarta, seperempat milenium. Bangunan tampak masih kokoh, walau beberapa bagian mengalami kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu. Lebih lanjut.

 

5. Wisata Kampung Bregada Kraton

Sebagai salah satu kota tua di Indonesia yang masih tetap hidup dengan dinamika yang berkembang, baik kehidupan masyarakat dan budayanya Yogyakarta masih menyimpan beberapa peninggalan sejarah yang melingkupi kehidupan masyarakat sehari-hari yaitu penamaan sebuah daerah berdasarkan sejarah tempat tersebut atau disebut dengan toponim. Lebih lanjut.

 

6. Grebeg Sekaten

Lautan manusia memadati Alun-alun Utara hingga pintu gerbang Masjid Gedhe untuk mengikuti prosesi Grebeg Maulud dengan membawa Gunungan sebagai puncak acara Sekaten yang telah berlangsung selama satu bulan. Tumpah ruah mejadi satu dengan berbagai kepentingan untuk menikmati Grebeg Sekaten ini. Lebih lanjut.

 

7. Kraton Yogyakarta

Bangunan Kraton dengan arsitektur Jawa yang agung dan elegan ini terletak di pusat Kota Yogyakarta. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1775. Beliau yang memilih tempat tersebut sebagai tempat untuk membangun bangunan tersebut, tepat di antara sungai Winongo dan sungai Code, sebuah daerah berawa yang dikeringkan. Lebih lanjut. 

 

8. Monumen Serangan Umum Satu Maret

Monumen Serangan Umum 1 Maret berada di area sekitar Museum Benteng Vredeburg yaitu tepat di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Monumen ini dibangun untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Lebih lanjut.

 

9. Alun-alun Lor Yogyakarta

Alun-alun utara atau dalam Bahasa Jawa disebut Alun-alun Lor merupakan salah satu land mark Kota Yogyakarta yang berupa sebuah tanah lapang yang berada di depan Keraton Yogyakarta. Disebut Alun-alun Lor karena di Kota Yogyakarta terdapat dua alun-alun yang letaknya di sebelah selatan dan utara dari Keraton Yogyakarta. Lebih lanjut.

 

10. Loji Yogyakarta

Loji adalah gedung besar atau kantor atau benteng kompeni masa penjajahan Belanda di Indonesia. Di Yogyakarta, kita bisa menemukan sejumlah loji yang menarik untuk dilihat. Bagi yang menyukai fotografi, loji ?loji ini dapat juga dijadikan obyek fotografi yang akan menampilkan suasana klasik dan dapat mengantarkan kita pada sebuah kemegahan di masa lampau. Lebih lanjut.

 

11. Pojok Beteng Yogyakarta

Sudut-sudut benteng Kraton Yogyakarta memiliki bentuk visual yang unik dan menarik yang tentunya tidak akan dijumpai di kota lainnya. Sudut-sudut benteng ini biasa disebut bastion atau pojok beteng atau disingkat jokteng oleh masyarakat Yogyakarta. Lebih lanjut.

 

12. Gerbang Plengkung Yogyakarta

Sejarah Kraton Yogyakarta dapat diketahui salah satunya dari keberadaan gerbang-gerbang kraton. Gerbang kraton adalah pintu masuk ke dalam wilayah kraton. Dalam sejarah Kraton Yogyakarta dikenal ada lima buah pintu gerbang dimana bagian atas setiap gerbang berbentuk melengkung sehingga gerbang tersebut juga disebut plengkung. Lebih lanjut.

 

13. Istana Air Tamansari Yogyakarta

Pada mulanya Tamansari adalah taman air yang indah dan menawan yang kadang disebut juga sebagai Segaran (dalam bahasa Jawa berarti laut buatan). Konon taman yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757 ini merupakan hasil karya bergaya arsitektur baru yang merupakan campuran gaya Jawa dan Portugis. Lebih lanjut.

 

14. Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta

Titik nol kilometer Kota Yogyakarta adalah sebuah titik yang menjadi patokan penentuan jarak antar daerah di Yogyakarta atau kota-kota lain di luar Yogyakarta. Lebih lanjut.

 

15. Malioboro Yogyakarta

Siapa yang tak kenal Malioboro? Salah satu tujuan wisata utama di Tanah Jawa ini, kini telah menjadi icon tak terpisahkan dari Kota Yogyakarta. Kawasan Malioboro terletak sangat strategis yaitu diantara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih. Lebih lanjut.

 

16. Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta

Istana Yogyakarta yang dikenal dengan nama Gedung Agung terletak di pusat keramaian kota, tepatnya di ujung selatan Jalan Ahmad Yani dahulu dikenal Jalan Malioboro, jantung ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan istana terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kotamadya Yogyakarta, dan berada pada ketinggian 120 meter dari permukaan laut. Kompleks istana ini menempati lahan seluas 43,585 m². Lebih lanjut.

 

17. Watu Gilang dan Watu Gandeng Kotagede Yogyakarta

Di kampung Kedaton yang terletak tidak jauh di selatan Masjid Agung Mataram Kotagede, dapat disaksikan Watu Gilang dan Watu Gatheng (cantheng) yang tersimpan dalam sebuah bangunan kecil di tengah-tengah jalan yang diberi nama sesuai dengan batu-batu tersebut. Lebih lanjut.

 

18. Sasana Hinggil Dwi Abad Yogyakarta

Sasana Hinggil berarti Tanah Tinggi. Bangunan ini terletak di kawasan Alun-alun Kidul, berupa komplek bangunan rumah seluas 500 meter persegi. Permukaan tanah pada bangunan ini ditinggikan sekitar 150 centimeter dari permukaan tanah di sekitarnya. Bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana I pada tahun 1755 - 1792. Lebih lanjut.



Tinggalkan Komentar


Daftar Komentar

Search
Tautan
Jogjakota DisparDIY Official Youtube Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Instagram Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yk TV CCTV Pemerintah Kota Yogyakarta Peta Hotel Jogja
Polling
Hasil Polling
Sangat Bermanfaat73.7%
Cukup Bermanfaat11.96%
Kurang Bermanfaat3.44%
Tidak Bermanfaat10.9%
Statistik Pengunjung
Hari Ini 2767 Kemarin 3794 Bulan Ini 89764 Tahun Ini 394529 Total Pengunjung 2841039