Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengajak warga masyarakat dan wisatawan merasakan kembali nuansa Kota Yogyakarta pasa abad ke-20 melalui Pameran Budaya MAWIKARA membuat kita merasakan kembali apa yang terjadi di Yogyakarta pada abad ke -20 digelar di Phytagoras Hall Taman Pintar Yogyakarta 23-25 November 2021.
Pameran ini memperlihatkan banyak barang menarik dari peninggalan pada abad ke-20 seperti mesin ketik aksara jawa, peta Kota Yogyakarta pada abad ke-20 dan pakaian Tentara Keamanan Rakyat yang menggambarkan jejak sejarah Yogyakarta sedang mengalami perubahan yang besar, bisa dikatakan Yogyakarta mengalami revolusi industri pada saat itu.
“Pameran Museum bertajuk “ Mawikara: Yogyakarta dan Perubahannya” merupakan wujud komitmen kami dalam mempromosikan museum yang ada di Kota Yogyakarta. Pameran ini diikuti oleh 18 museum yang tergabung Forum Komunikasi Museum Kota Yogyakarta dan melibatkan pula Komunitas Malam Museum”, terang Yetti Martanti S.Sos., MM Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Ir. Aman Yuriadijaya, M.M dalam sambutanpembukaan pameran mengatakan bahwa museum memiliki posisi strategis bagi Kota Yogyakarta. “Keberadaan museum memiliki fungsi berlipat tidak sekadar berkaitan dengan warisan budaya namun juga berhimpitan dengan sumber belajar. Pameran bersama menjadi satu hak yang spesial bagi museum. Ketika 18 museum berhimpun, membangun jejaring dan kolaborasi, ini menjadi bukti bahwa ekosistem kebudayaan terjaga dengan baik, dan museum memberikan kontribusinya,” jelas Aman Yuriadijaya..
Pameran Museum Bersama Kota Yogyakarta diharapkan menjadi ruang bagi museum-museum yang dan komunitas museum yang ada di Kota Yogyakarta untuk saling berkolaborasi melahirkan gagasan dan ide baru dalam rangka menciptakan keunikan karakter museum di Yogyakarta baik lewat koleksi maupun narasinya. Pengunjung dipandu oleh guide yang akan membawa pengunjung seolah sedang berwisata ke awal abad ke 20 lewat koleksi-koleksi yang dipamerkan