Wisatawan yang pernah mengunjungi Kota Yogyakarta pastisering mengamati bangunan berwarna putih mengelilingi area Keraton Yogyakarta dengan adanya pintu-pintu gerbang denganbentuk melengkung. Bangunan ini merupakan peninggalansejarah yang berfungsi sebagai gapura yang digunakan sebagaipintu masuk menuju jeron benteng Keraton Yogyakarta.
Pintu masuk tersebut disebut dengan istilah Plengkung yang berarti melengkung.Terdapat 5 Plengkung di sekeliling KeratonYogyakarta dengan nama masing-masing Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, Plengkung JagaSurya dan Plengkung Jagabaya. Diantara kelima lengkungtersebut terdapat satu legenda menarik di Plengkung Gading.
Di atas Plengkung Gading terdapat menara sirine yang hanyadigunakan untuk dua momen saja yakni setiap tanggal 17 Agustus untuk memperingati peristiwa detik-detik proklamasiRepublik Indonesia dan menjelang buka puasa saat Ramadan.Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya terletak sekitar 300 meter disebelah selatan Alun-alun kidul/selatan Kota Yogyakarta.
Plengkung Gading ini merupakan satu-satunya pintu keluar raja yang mangkat atau wafat untuk selanjutnya disemayamkan diMakam Raja-Raja Imogiri. Konon, selama Sultan masih hidupdan bertahta di dunia, beliau tidak diperkenankan melewatiplengkung Gading ini.
Sedangkan bagi jenazah rakyat biasa tak diperbolehkan melintasdi bawahnya. Dengan kata lain, sultan boleh melewatinya jikasudah meninggal, sedangkan rakyat biasa diperbolehkan saatmasih hidup saja. Bahkan jika tempat pemakaman masyarakatbiasa dekat dengan Plengkung Gading, rombongan jenazahharus memutar untuk menghindari lorong Plengkung Gading.
Selain itu, Plengkung Gading disebut-sebut bisa menetralkanilmu hitam, sengaja atau tidak maka orang yang memiliki ilmuhitam akan kehilangan kesaktiannya jika melewati PlengkungGading. Sementara itu istilah Gading berasal dari warna gerbangtersebut yang memiliki warna putih atau Gading. Sedangkankata Nirbaya merupakan nama asli Plengkung Gading berasaldari 'nir' atau tidak ada dan 'baya' atau bahaya, bila disatukanberarti Plengkung Nirbaya memiliki makna "tidak ada bahayayang mengancam".
Plengkung Gading merupakan salah satu bangunan bersejarah diKota Yogyakarta yang masih terjaga keasliannya. Tidak sepertibangunan bersejarah lain yang dapat dimasuki, untuk menjagakesakralan Plengkung Gading maka pengunjung diharapkandapat berswafoto di sekeliling areanya saja serta mematuhiaturan yang telah ditetapkan untuk tidak naik ke atas.
Meski terdapat tangga menuju ke atas yang dulu difungsikansebagai pos penjagaan prajurit keraton yang memantau keadaanluar, namun saat ini akses tersebut telah ditutup rapat demimenjaga warisan sejarah Kota Yogyakarta tersebut. Namunmeski begitu, menikmati Plengkung Gading di sore hinggamalam hari tetap menyenangkan dengan adanya lampu yang disorotkan serta kuliner lezat khas Jogja di sekitar area Plengkung Gading.
Sumber: visitingjogja