Warung nasi rames Yu Nah di Pakuncen Kota Yogyakarta sudah terkenal karena kelezatan masakannya, tetapi belum banyak yang tahu bila kelezatan tersebut bermakna perjuangan ibu-ibu dalam menegakkan perekonomian keluarga. Selain memasak sendiri berbagai menu, ternyata hampir setengah dagangan Yu Nah merupakan masakan titipan ibu-ibu tetangga.
“Saya mempersilakan ibu-ibu di sekitar warung untuk menitipkan dagangannya, kekeluargaan saja tidak ada ikatan tertentu. Ada ibu yang setiap hari hanya menitipkan dagangan 10 potong tempe bacem pun saya terima dan saya tidak pernah mencatat,” terang Yu Nah yang membuka warung nasi rames sejak tahun 1982.
Di usianya yang sudah senja Yu Nah tetap bersemangat melayani pembeli, warungnya hanya tutup hari minggu saja. Bahkan di Bulan Ramadhan tetap buka mulai siang hari.
“Kalau warung sering tutup kasihan ibu-ibu yang mau titip dagangan, karena mereka memasak untuk membantu perekonomian rumah tangga. Saya ingin warung ini bisa bermanfaat bagi sesama terutama ibu-ibu tetangga,” harap Yu Nah.
Selain tujuan mulia pemiliknya, warung nasi rames milik YuNah memiliki menu khas yang menjadi daya tariknya sendiri. Menyajikan bermacam-macam masakan yang rasanya akan memanjakan lidah diantaranya ada menu yang serba di goreng dari mulai ikan, ayam, telur, tahu, tempe dan lain-lain. Berbagai macam jenis sayuran ada yang berkuah dan ditumis. Serta menu utama yang menjadi menu primadona disini adalah tengkleng kambing Yu Nah. Seluruh masakan disini masih dimasak dengan menggunakan tungku kayu sehingga memiliki rasa khas yang tidak dimiliki warung nasi rames lainya.
Untuk harga jangan khawatir karena harga yang ditawarkan juga tidak terlalu menguras dompet anda, cukup merogoh kantong sekitar Rp. 10.000 per porsi untuk menu nasi rames dan Rp. 25. 000 per porsi untuk tengkleng kambing.
Yu Nah telah menjadi Kartini masa kini dengan membantu berjalannya perekonomian warga sekitar tanpa pamrih. Selamat Hari Kartini kepada seluruh wanita Indonesia.