Pada 14 September 1929, bangunan ini diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwana VIII dan diberi nama rumah sakit Onder de Bogen yang berarti ”di bawah lengkungan”, karena bangunan tersebut dihiasi banyak lengkung yang merupakan gambaran dari suatu kebulatan tekad untuk memberikan cinta kasih terhadap sesama.
Pada masa pendudukan Jepang nama rumah sakit Onder de Bogen oleh Mgr. Albertus Soegijopranoto, SJ diganti dengan nama baru yaitu Panti Rapih yang berarti rumah penyembuhan. Di rumah sakit ini terdapat paviliun yang pernah ditempati oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Sultan Hamengku Buwana VIII sewaktu sakit.
Pada bagian depan terdapat kanopi berbentuk limasan, namun meruncing pada ujungnya yang berfungsi sebagai ventilasi udara. Seluruh pintu dan jendela bangunan berbentuk lengkungan.