Jogja Welcomes You - Kuliner atau jajanan menu yang satu ini, jarang sekali dijumpai setiap harinya, dan hanya dijajakan setiap bulan Ramadhan saja lho, sejarah makanan khas kaum santri kauman ini diberi nama “kicak” yang kadangkala diplesetkan “kicak-kicak di dinding”. Kue berbahan beras ketan ini pas disantap saat membatalkan puasa. Kicak bisa dijumpai di Gang Kauman, Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Yogyakarta. Sebuah gang kecil yang tak jauh dari Malioboro ini ramai pengunjung. Mereka berburu makanan Kicak.
Bahan yang sudah disiapkan beras ketan dimasak dan kemudian ditumbuk halus, seperti orang membuat jadah, kemudian dikukus. Agar kicak terasa gurih kemudian dikukus, untuk mengurangi rasa “neg” diberi garam sedikit, dan kelapa parut. Kicak siap dijajakan sambil menunggu buka puasa bersama.
Tak hanya kicak saja yang dijajakan melainkan berbagai jajanan pasar mulai dari klepon, risol, apem, jadah manten, lumpia hingga kue lumpur dijajakan di sini. Sementara untuk makanan berat dan lauk pendampingnya cukup beragam seperti pecel, ayam bakar, siomay, aneka sayur berkuah, anek tumisan, bakmie, mangut lele, telur balado, bronkos hingga semur jengkol menjadi pilihan.
Untuk aneka jajanan yang di tawarkan cukup terjangkau bagi wisatawan yang datang, mulai dari harga Rp.1.000,- hingga Rp. 2.500,- untuk jajanan makanan ringan dan untuk lauk maupun makanan berat berkisar antara Rp. 8.000,- hingga Rp. 20.000,-.
Photo source: @cho2inside