Kampung Wisata Kadipaten secaara kewilayahan berada di Kelurahan Kadipaten Kecamatan Kraton. Keberadaannya juga berfungsi sebagai penyangga obyek wisata Kraton Kasultanan Yogyakarta. Sesuai dengan potensi yang ada Kampung Wisata Kadipaten kemudian mengangkat tema “Art and Heritage Turism” sebagai brandinngnya. Kawasan kampung wisata ini menjadi sangat unik dan spesifik karena disana banyak terdapat bangunan situs cagar busaya terutama bangunan Dalem Pangeran. Nama Kadipaten sendiri konon berasal dari nama kawasan yang disana banyak terdapat bangunan situs cagar budaya terutama bangunan Dalem Pangeran. Nama Kadipaten konon berasal dari nama kawasan yang disana banyak ditinggali oleh kerabat Kraton yang sekaligus sebagai pengagung Kraton.
Di Kadipaten banyak terdapat Dalem Pangeran antara lain Dalem Mangkubumen. Konon Dalem Mangkubumen awalnya ditempati oleh Adipati Anom (Putra Mahkota) KGPAA. Hamengku Negoro (GPH. Hangabehi), putra ke-1 Hamengku Buwono VI dari garwa pemaisuri GKR. Sultan atau GKR. Hageng. Setelah beliau dinobatkan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII, Dalem tersebut ditempati oleh adiknya yaitu KPPA. Mangkubumi sehingga akhirnya dikenal dengan dalem Mangkubumen. Selain Dalem Mangkubumen masih banyak Dalem yang ada di Kadipaten antara lain, Dalem Condroprajan, namun kini sudah mengalami pengalihan hak, kemudian ada Dalem Wirogunan, Dalem Purwodirjan yang konon menjadi kediaman GKR. Anom Adibroto (Putra ke-1 Hamengku Buwono IX dari garwa KRAy. Pintokopurnomo sehingga akhirnya Dalem tersebut dikenal dengan nama Dalem Kaneman, Dalem Pakuningratan dan Dalem Joyokusuman. Dengan banyaknya Dalem pangeran atau kerabat Kraton di Kampung Wisata Kadipaten memberkan auura dan suasana yang khas dan penuh nilai-nilai budaya yang adiluhung sehingga mampu menumbuhkan daya tarik tersendiri selain Kraton Kasultanan Yogyakarta.
Keberadaan Dalem menjadi daya tarik tersendiri karena banyak hal yang pasti membuat penasaraan para wisatawan. Konon setiap Dalem dibangun pasti menggunakan orientasi arah utara dan selatan, selain itu selalu ditanami jenis tanaman tertentu yang khas di halaman depan Dalem. Tanaman tersebut mempunyai nilai simbolis antara lain pohon sawo kecik, kemuning, dan kepel. Disisi lain setiap Dalem selalu dikelilingi pagar tembok tinggi dan dilengkapi dengan regol dan gapuro kemudian disekelilingnya terdapat pemukiman magersari atau pelindung.
Dikawasan kampung wisata ini juga banyak terdapat bangunan penanda khusus yang memiliki nilai filosofis antara lain banguan Pojok Benteng (HB II) dan Plengkung Jogoboyo (di Tamansari) serta Plengkung Jogosuro (di Ngasem) yang sampai saat ini bangunan tersebut masih berdiri kokoh melambangkan kebesaran Kraton Kasultanan Yogyakarta masa lalu. Selain potensi cagar budaya yang memiliki nilai tinggi di Kampung Wisata Kadipaten juga didukung adanya potensi di bidang seni khususnya seni tari klasik gaya Yogyakarta, yaitu adanya Pusat Tari Among Bekso dan Balai Seni Condroradanan. Selain itu juga terdapat kerajinan tatah sungging wayang, kerajinan topeng, batik dan kerajinan berbahan daur ulang sedangkan di bidang kuliner terdapat kuliner khas yaitu kueh pukis.
Itinerary Paket Dasar (setengah hari) :
1. jam : 09.30 – 09.30 : Upacara Penyambutan (Gejog Lesung)
2. jam : 09.30 – 10.30 : Napak Tilas dan Jelajah Cagar Budaya
3. jam : 10.30 – 11.30 : Blusukan Interaksi Sosial
4. jam : 11.30 – 12.30 : Wrokshop Kerajinan
5. jam : 12.30 – 13.30 : Makan Siang dan Atraksi Musik Keroncong
Keterangan :
Reservasi satu hari sebelumnya
Contact Person Bintarto Novaria – 081804242657 / 083840221678