Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
admin, 18 February 2022 Bina Kampung Wisata Untuk Gali Potensi Lebih Dalam, Jogja Adakan Lomba Kampung Wisata se-DIY
berita

Lomba desa wisata,kampung wisata, dan homestay tingkat DIY tahun 2022 tengah diadakan sejak Kamis 17 Februari 2022. Peserta lomba yang telah dikunjungi juri diantaranya adalah Kampung wisata Warungboto dengan potensi utamanya yaitu situs Tuk Umbul atau Pesanggrahan Warungboto. Di hari ini Jumat 18 Februari 2022 kunjungan juri beralih ke Kampung wisata Dewa Bronto dengan potensi utamanya sungai Code dan Kampung wisata Kali Gajah Wong dengan potensi  utamanya sungai Gajah Wong.

 Lomba ini sebagai bentuk perhatian dan pembinaan dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan dukungan terhadap keberlanjutan estafet penghargaan Anugerah Desa Wisata selanjutnya dari Kemenparekraf RI untuk kampung wisata di Jogja. Untuk mencapai tujuan tersebut dipilih sebagai para juri lomba diantaranya Dr. Destha Titi Raharjana S.Sos, M.Si  dari  PUSPAR UGM; Bobby Ardyanto Setyo Aji dari  Gabungan Industri Pariwisata DIY (GIPI), S.E. ; Octo Lampito dari Kedaulatan Rakyat, M.Pd ;  Frida L. Agusta dari Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA)  ; Trilita Yanti,S.S, MPA dari Dinas Pariwisata DIY ; Nur Ahmadi perwakilan Forkom Desa Wisata DIY.

“Kemarin di Warungboto dan Glagahsari ada situs Tuk Warungboto sebagai potensi. Sementara posisi kamwis Dewa Bronto yang dikitari berbagai museum dapat diambil menjadi kesempatan untuk menarik pengunjung museum untuk mampir ke Dewa Bronto. Sungai Code bisa menjadi satu hal yang dimanfaatkan oleh Dewa Bronto”, ujar Destha Tri Raharjana Ketua panitia dan Juri Lomba desa wisata,kampung wisata, dan homestay tingkat DIY tahun 2022.

Masing-masing pengelola kampung wisata menampilkan potensi terbaik yang berbeda dan unik dari komunitas dan warganya. Kesempatan memaparkan potensi wisata diberikan oleh para juri kepada pengelola kampung wisata. Melalui momen tersebut didapatkan berbagai potensi baru yang muncul dari peserta lomba yakni Kampung wisata Dewa Bronto, Warungboto, dan Gajah Wong.

Salah satunya dari Kampung wisata Dewa Bronto.  Kampung wisata yang  hari ini dikunjungi juri di pagi hari menampilkan potensinya melalui pemaparan  dari pengelolanya.

“Kami sudah lomba yang ketiga kalinya. Dewa bronto sudah didirikan sejak 2010 oleh FKCS, yang konsentrasinya adalah pada kebersihan sungai. Potensi wisata kami salah satunya adalah mitos Code. Mitos tersebut merupakan lampor atau prajurit Nyi Roro Kidul, konon pasukan tersebut  melewati sungai Code jika akan sowan ke gunung Merapi karena aliran Code langsung dari Merapi. Selain itu ada ada Merti Tumpeng Robrong sejak 2013 dengan  tujuan merti atau merawat  sungai Code yang menjadi event tahunan dan atraksi wisata.” terang Kelik Pengelola Kampung wisata Dewa Bronto.

Batik Omah Karyo dengan nama komunitas Canting Makarya juga merupakan salah satu brand fesyen asli dari kampung wisata Dewa Bronto, yang beranggotakan ibu-ibu warga kelurahan Gondokusuman. Batik ini menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan dalam pembuatan kain batiknya. Selain itu keunikan kampung wisata Dewa Bronto adalah teknologinya,  yang membuat sebuah karya pemanas air di homestay dengan teknologi yang lebih murah. Teknologi di kampung wisata Dewa Bronto ini mendukung salah satu unsur penilaian yakni homestay sebagai amenitas utama di sebuah kampung wisata.



Tinggalkan Komentar


Daftar Komentar

Search
Tautan
Jogjakota DisparDIY Official Youtube Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Instagram Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yk TV CCTV Pemerintah Kota Yogyakarta Peta Hotel Jogja
Polling
Hasil Polling
Sangat Bermanfaat73.7%
Cukup Bermanfaat11.96%
Kurang Bermanfaat3.44%
Tidak Bermanfaat10.9%
Statistik Pengunjung
Hari Ini 1987 Kemarin 3557 Bulan Ini 71645 Tahun Ini 376409 Total Pengunjung 2822920