Kotagede sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Yogyakarta menyimpan cerita sejarah awal dinasti Kerajaan Mataram dan Ngayogyakarta sebagai daya tarik utamanya. Terdapat tempat yang dapat dinikmati oleh pengunjung Kotagede selain makam Raja-Raja Mataram, komplek bangunan heritage yang masih digunakan sebagai tempat tinggal atau masjid-masjid tua berarsitektur dan dihiasi ornament tradisional Jawa. Salah satunya yaitu tempat bersantai dan membaca buku yang menawarkan pengalaman berbeda di lingkungan bangunan heritage.

Terletak di Jl. Mondorakan No.5, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55192, nDalem Natan Royal Heritage merupakan salah satu pusat kegiatan budaya Jawa saat ini. Dampak kerusakan dari gempa Jogja 2006 lalu, bangunan nDalem Natan yang tadinya merupakan rumah bangsawan kaya yang telah ada sejak tahun 1857 silam direnovasi menjadi guest house, kafe dan toko buku. Nama ‘Natan’ diambil dari kata bahasa jawa yang berarti menata, filosofinya adalah menata kembali tempat yang pernah rusak.

Menjadi pemilik dari nDalem Natan, Dr. Nasir Tamara menata ulang dan membuka kembali bangunan dengan arsitektur dan ornament tradisional Jawa tersebut untuk dinikmati masyarakat umum dan wisatawan. Berawal dari memperhatikan lingkungan Kotagede yang masih minim toko buku, di satu sisi cukup banyak kampus yang mahasiswanya membutuhkan ruang untuk membaca buku dan membeli buku berkualitas, Toko Buku Natan dibuka.

“Selain filosofi dalam bahasa jawa, saya menggunakan singkatan dari nama lengkap Nasir Tamara jadi NaTan. Perpustakaan dan kafe yang pertama kali dibuka untuk umum. Saya buat suasana membaca menjadi nyaman dengan menyediakan makanan dan minuman. Selain itu perpustakaan saya buat berkualitas dengan koleksi buku yang bagus dan bermutu untuk pelajar dan mahasiswa.” Ujar Dr. Nasir Tamara, owner nDalem Natan Royal Heritage.

Toko Buku Natan menyimpan berbagai jenis buku dengan beragam bahasa, diantaranya buku berbahasa Indonesia, bahasa Perancis, bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Selain dijual, buku-buku tersebut juga dapat dibaca di tempat. Pengunjung dapat mengunjungi Toko Buku Natan mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 17.00 sore kecuali hari Senin.

“Saya memelihara bangunan ini agar hidup kembali seperti dahulu kala, menjadi rumah tinggal, ada aktivitas budaya yang berlangsung dan berharap adanya nDalem Natan dapat menjadi salah satu alternatif kunjungan wisata di Kotagede.” Terang Dr.Nasir Tamara.

Keberadaan nDalem Natan berjalan sesuai harapan pemiliknya saat ini, bagian bangunan yakni Pendopo menjadi pusat kegiatan budaya seperti latihan gamelan dan tari tradisional oleh masyarakat sekitar. Sementara koleksi buku yang cukup banyak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk dibaca dengan membuat janji terlebih dahulu jika ingin berkunjung. Para seniman di Jogja yang berminat membuat kegiatan seni maupun budaya dapat memanfaatkan artspace café di nDalem Natan Royal Heritage sebagai lokasi pameran.