Rangkaian Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan untuk Pengelola Kampung Wisata di Kota Yogyakarta berakhir pada tanggal 24 Juni 2021 dengan kegiatan studi banding ke Desa Wisata Nglanggeran. Keberhasilan Desa Wisata Nglanggeran mempromosikan produk wisata melalui sosial media serta keikutsertaan aktif dalam setiap acara travel dialog dan table top menjadi dasar pemilihan lokasi studi banding ini.
Peserta Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan melakukan praktik/latihan di Desa Wisata Nglanggeran, setelah sebelumnya diberi materi di Hotel Cavinton. Didampingi oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran, peserta mencoba menggali potensi wisata dari berbagai sisi dengan objek Embung Nglanggeran. Bersama Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, foto dan video yang diambil oleh peserta kemudian dipakai editing dan posting pada sosial media masing-masing kampung wisata, kemudian peserta berlatih untuk membuat caption yang menarik serta informatif bagi pembaca.
“Acara Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan dimeriahkan dengan pemilihan 10 postingan materi promosi terbaik dari hasil pelatihan. Peserta yang mendapatkan predikat 10 terbaik mendapat hadiah sebagai kenang-kenangan dan untuk mengapresiasi semangat untukmengikuti pelatihan secara penuh. Dari kompetisi kecil tersebut dapat diketahui pula kedalaman pemahaman peserta pada materi yang telah disampaikan”, terang Valentina Anggraeny, S.I.P dari Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata.
Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan mempertemukan pengelola Kampung Wisata Kota Yogyakarta dengan pengelola Desa Wisata Nglanggeran secara langsung agar dapat berdialog. Desa Wisata Nglanggeran yang telah memiliki produk virtual tour dan berhasil dipasarkan secara global menjadi panutan dan tempat belajar yang tepat bagi peserta pelatihan. Pelatihan di tempat terbuka tersebut juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak lama.