Masyarakat dan sektor Pariwisata di Kota Yogyakarta menjadi bagian dari setiap upaya penanganan pandemi covid-19. Dengan demikian adaptasi harus terus dilaksanakan mengikuti perkembangan situasi dan kebijakan yang ada. Kegiatan sektor pariwisata tidak berhenti total tetapi dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang mendukung upaya pengendalian pandemi covid-19.
Bagi masyarakat umum dan wisatawan perlu mencermati berbagai penyesuaian dalam pelayanan pariwisata. Walaupun tidak diberlakukan jam malam, tetapi diberlakukan pembatasan untuk jumlah pengunjung dan jam operasional. Tidak terkecuali bagi tiga destinasi utama di Kota Yogyakarta yaitu Malioboro, Keraton dan Puro Pakualaman. Rincian pengetatan secara terbatas sektor pariwisata di DIY sebagai berikut :
1.Memastikan tetap menerapkan protokol dan SOP secara konsisten, khususnya pada industri pariwisata, destinasi wisata dan desa/kampung wisata.
2.Memberlakukan pembatasan kunjungan wisatawan, maksimal 50% dari kapasitas dan belum menerima wisatawan rombongan besar.
3.Menerapkan jam operasional untuk Industri Wisata dan Destinasi Wisata sampai pukul 20.00 WIB, kecuali Bidang Akomodasi.
4.Melakukan skrening, persyaratan dokumen kesehatan untuk wisatawan/pengunjung dari luar DIY.
5.Membatasi jumlah pengunjung makan di tempat (dine in) paling banyak 25% dari kapasitas warung makan, rumah makan, kafe, selebihnya menerapkan sistem delivery/take away service.
6.Tidak menyelenggarakan event/atraksi yang memicu kerumunan wisatawan.
7.Destinasi wisata mengalokasikan waktu/hari libur yang digunakan untuk pembersihan/desinfektan kawasan.
8.Melakukan pendataan wisatawan dengan menggunakan aplikasi VisitingJogja dan ikut mendorong/sosialisasi agar wisatawan melakukan reservasi secara online melalui aplikasi Visiting Jogja sebelum melakukan kunjungan.
9.Menugaskan Dinas Pariwisata Kota/Kabupaten untuk melakukan monitoring(Evaluasi)
Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata utama di Indonesia terus memberikan dukungan pada setiap upaya pengembangan pariwisata nasional di era pandemi dengan mengedepankan pariwisata yang aman dengan menegakkan protokol kesehatan 4 M (pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan)