Mulai tahun 1909 dimulai pembangunan jaringan kelistrikan di seluruh Jawa, termasuk menyasar ke Kasultanan Yogyakarta. Pada bulan Februari 1914,ANIEM mendapat hak untuk mengusahakan jaringan listrik untuk Kota Yogyakarta. Dalam proses pengerjaan infrastruktur jaringan diperlukan waktu kira-kira empat tahun. Pada tahun 1918 ANIEM (Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij) selesai membangun infrastruktur dasar kelistrikan dan siap beroperasi secara optimal.
Gardu Aniem atau orang Jawa menyebut babon ANIEM berfungsi sabagai salah satu transformasi pendistribusian jaringan listrik di beberapa wilayah. Bentuk bangunannya dominan empat persegi panjang, secara keseluruhan dengan model dinding batu bata. Keletakkannya berada di tempat-tempat strategis, baik berada di titik simpul jejalur maupun berada di pinggir utama.