JOGJA WELCOMES YOU - Festival Kebudayaan Yogyakarata (FKY) 2019 yang telah memasuki hari ke empat penyelenggaraannya menggelar sebuah agenda pameran seni rupa dengan tajuk Wirama di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Senin (8/7).

Pameran ini menampilkan ratusan karya yang berasal dari 33 orang seniman perupa asal Yogyakarta. Karya yang ditampilkan terdiri dari lukisan, fotografi, instalasi, video dokumenter hingga ruang baca bagi pengunjung anak-anak.

Pameran seni rupa Wirama mampu menyedot antusias ratusan pengunjung yang datang pada saat pembukaan.

Direktur Kreatif 2 FKY 2019 Gintani Nur Apresia Swastika mengatakan, pameran ini bermula dari keinginan melihat ragam kemungkinan praktik seni untuk menghadapi kenyataan spasial temporal.

“Praktik seni telah mengambil bagian dalam proses identifikasi Kota Yogyakarta sebagai ruang raga literasi. Atau dapat juga dikatakan sebagai ruang refleksi budaya Yogyakarta,” ujarnya.

Gintani menjelaskan, program ini hadir sebagai upaya untuk memaknai ulang prinsip ‘Wirama’ sebuah pendekatan dalam praktik dan pemaknaan seni di Yogyakarta. Beberapa pertanyaan yang hadir dalam keseharian seperti, produktivitas, budaya serba cepat dan alon-alon waton kelakon.

“Dari kegelisahan itulah ritme kehidupan kota kami munculkan sebagai suatu bentuk dialog dalam wujud pameran seni rupa,” jelasnya.

Wirama juga dapat dimaknai dengan Ritme dimana akan mempersoalkan berbagai dugaan apa yang berubah dari kehidupan berkebudayaan pada saat ritme hidup berubah dikarenakan gagasan moderen dan kemajuan.

Pameran Wirama ini diharapkan dapat mengingatkan kembali kepada ajaran yang pernah di tuliskan oleh guru bangsa Ki Hajar Dewantara tentang pandangannya akan isitilah Wirama.

“Ki Hadjar Dewantara menuliskan Wirama adalah sifat tertib serta hidupnya laku, yang karena itu lalu bersifat indah. Karena keindahan nya itu dapat memberikan rasa senang dan bahagia,” ungkap Gintani.

Pameran Wirama ini akan berlangsung pada tanggal 8-16 Juli 2019 di Gedung CHTH Museum Sonobudoyo.