Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Selamat Datang di Website Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
admin, 01 July 2019 Tradisi Pergantian Prajurit Puro Pakualaman Mengundang Daya Tarik Wisatawan
berita

JOGJA WELCOMES YOU - Puro Pakualaman kembali menggelar “Atraksi Wisata Budaya dan Pergantian Prajurit Puro Pakualaman.” Acara ini rutin dilaksanakan setiap 35 hari (menurut kalender Jawa) sekali, yaitu setiap Sabtu Kliwon. Puro Pakualaman memang masih menjaga tradisi upacara pergantian prajurit mereka.

Di Puro Pakualaman sendiri ada dua prajurit yang berjaga yakni Prajurit Bregada Lombok Abang dan Prajurit Plangkir yang berganti jaga setiap 35 hari sekali. Prosesi upacara ini ditandai dengan bersiapnya kedua regu prajurit di halaman Puro Pakualaman yang nantinya mengganti Dwaja (bendera kesatuan) dari prajurit jaga sebelumnya. Sesuai dengan namanya, Dwaja dan seragam Prajurit Bregada Lombok Abang berwarna merah, sedangkan Prajurit Plangkir berseragam hitam dengan Dwaja berwarna hitam pula.

Hari ini Sabtu (29/06/19) merupakan pergantian dari Prajurit Plangkir ke prajurit Lombok Abang. Prosesi diawali oleh pengiring barisan menjemput 2 pleton yakni Prajurit Lombok Abang dan Prajurit Plangkir. Ketiga barisan itu berjalan beriringan memasuki lapangan Puro Pakualaman, kemudian di Swandanan itu diadakan prosesi upacara serah terima.

Selain untuk melaksanakan tradisi yang sudah rutin dilaksanakan oleh Puro Pakualaman, acara ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan Puro Pakualaman dengan masyarakat karena pada awalnya jumlah kunjungan ke Puro Pakualaman tidak seramai sekarang, dan upacara seperti ini dulunya hanya dilakukan di kalangan intern pakulaman yaitu dengan mengganti Dwaja dan melakukan sarahsehan diantara abdi dalem Pakualaman.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisi diantaranya jathilan, tari Nawung Sekar, Tari Mojang di Alun-alun Sewandanan yang terletak di depan Puro Pakualaman sehingga lebih memberdayakan berbagai macam kesenian tradisional yang ada di DIY sebagai aset budaya yang harus dipertahankan. Tentu saja ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan kesenian tradisional serta budaya agar tidak tenggelam di era milenial seperti sekarang ini. Diharapkan pula dengan diselenggarakannya acara ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

sumber : visitingjogja.com



Tinggalkan Komentar


Daftar Komentar

Search
Tautan
Jogjakota DisparDIY Official Youtube Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Instagram Resmi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yk TV CCTV Pemerintah Kota Yogyakarta Peta Hotel Jogja
Polling
Apakah Website ini bermanfaat ?

Hasil Polling
Sangat Bermanfaat73.73%
Cukup Bermanfaat11.98%
Kurang Bermanfaat3.36%
Tidak Bermanfaat10.94%
Statistik Pengunjung
Hari Ini 1892 Kemarin 2945 Bulan Ini 96463 Tahun Ini 298506 Total Pengunjung 2745017